Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Heat Transfer

Chiller

Chiller adalah mesin yang menghilangkan panas dari cairan pendingin melalui kompresi uap, refrigerasi adsorpsi, atau siklus refrigerasi absorpsi. Cairan ini kemudian dapat disirkulasikan melalui penukar panas untuk mendinginkan peralatan, atau aliran proses lainnya. Fungsi chiller  sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum ke tingkat yang diinginkan. Pada chiller , temperatur yang disarankan berkisar dari -4 o C sampai 6 o C. Sementara itu  suhu  ideal freezer sekitar -18 o C sampai -20 o C. Chiller  memiliki empat  komponen  utama yaitu kompresor, kondensor, evaporator  chiller  dan katup expansi.

Heat Exchanger

Uraian Materi Setelah mahasiswa memahami prinsif dasar perpindahan panas konduksi, konveksi pada eksternal flow maupun internal flow maka mahasiswa akan bisa menerapkannya untuk mengaplikasikannya dalam proses design alat penukar panas (heat exchanger) :  1.  Pengetahuan berbagai tipe heat exchanger.  2. Pengertian dan pemahaman Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh (The overall heat transfer coefficient), fouling factor dapat dikuasai.  3. Dua metode pendesainan heat exchanger dengan yaitu :        a. The log mean temperature difference method (LMTD)        b. The effectiveness–NTU method. Heat Exchanger      Heat exchangers adalah alat yang digunakan untuk menukar panas antara dua fluida yang memiliki temperatur berbeda tanpa terjadi percampuran dua fluida kerja tersebut. Perpindahan panas pada heat exchanger yg terjadi melibatkan panas konveksi dari setiap fluida kerjanya dan konduksi melalui dinding pemisah diantara dua fluida tersebut. Macam-macam Jenis Heat exchanger berd