Langsung ke konten utama

Proses Produksi

Produksi adalah kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang yang berguna, baik jadi ataupun jadi setangah

Terdapat beberapa tujuan dari tahapan produksi yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran dari ketersediaan barang dan jasa 
  • Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan
  • Memberikan nilai tambah (value) terhadap suatu produk
  • Untuk memenuhi permintaan pasar, baik itu dari pasar domestik maupun internasional
  • Mendapatkan keuntungan atau laba sehingga tercapai tingkat kemakmuran suatu perusahaan
  • Memproduksi barang-barang ekspor untuk meningkatkan sumber devisa Negara
  • Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran
  • Sebagai pengganti produk yang sudah rusak, kedaluwarsa, atau barang yang telah habis karena pemakaian

Tahapan Proses Produksi 

1. Planning atau Perencanaan
Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan. Mulai dari kegiatan yang sangat sederhana sampai keputusan untuk melakukan hal yang sangat besar dan berpengaruh untuk hidup Anda. Begitu juga dalam tahapan produksi, Anda memerlukan suatu rencana agar produksi tersebut tidak kehilangan arah atau tujuan. 

2. Routing atau Penentuan Alur
Routing atau penentuan alur merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan urutan kegiatan dari proses ini. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini. Dalam tahap ini, Anda harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.

3. Scheduling atau Penjadwalan
Scheduling atau penjadwalan merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan kapan produksi harus Anda lakukan setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi. Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi beberapa jadwal yang lebih terperinci.

4. Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda tetapkan.

Karakteristik Proses Produksi 
1. Berdasarkan proses
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan produksi berdasarkan prosesnya, yaitu: 
  • Produksi langsung: Meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer merupakan kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam secara langsung. Misalnya pertanian, pertambangan dan sebagainya. Sedangkan, produksi secara sekunder merupakan kegiatan produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.
  • Produksi tidak langsung: Kegiatan produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk dalam bentuk jasa. Misalnya layanan mekanik, layanan kesehatan, layanan konsultasi, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sifat proses produksi
Berdasarkan sifat prosesnya, terdapat empat jenis karakteristik tahapan produksi, yaitu: 
  • Ekstraktif: Kegiatan produksi dengan mengambil produk secara langsung dari alam.
  • Analitik: Kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
  • Fabrikasi: Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
  • Sintetik: Proses menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi suatu bentuk produk. Proses sintetik juga sering disebut sebagai proses perakitan.
3. Berdasarkan jangka waktu produksi
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan production process berdasarkan jangka waktu produksinya, yaitu: 
  • Produksi terus menerus: Produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan produksinya dalam skala besar tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu.
  • Produksi terputus-putus: Produksi yang kegiatannya berjalan tidak setiap saat. Biasanya terpengaruhi oleh perubahan musim, pesanan dan berbagai faktor lainnya.
Jenis Proses Produksi
Berdasarkan jangka waktunya, tahapan produksi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Proses produksi jangka waktu pendek
Kegiatan produksi berlangsung dengan cepat dan langsung menghasilkan produk baik barang atau jasa bagi konsumen. Misalnya produksi makanan seperti roti bakar, gorengan, dan lain-lain. Dalam proses ini, konsumen cenderung cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap produksinya.
2. Produksi dengan jangka waktu panjang
Merupakan kegiatan produksi yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Contoh dari proses ini adalah saat kamu menanam padi ataupun membuat rumah. Pembuatannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
3. Produksi secara terus-menerus
Merupakan kegiatan produksi yang melakukan pengolahan bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahapan dalam pengerjaan hingga menjadi sebuah barang jadi. Contohnya pabrik yang memproduksi kertas, gula, dan lainnya. 
4. Proses produksi selingan
Merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan-bahan baku dengan cara menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Contohnya proses atau tahapan dalam memproduksi mobil, saat bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari setir, kerangka, mesin, ban dan yang lainnya. Setelah seluruh bagian dari mobil lengkap, maka selanjutnya yaitu menggabungkan bagian-bagian mobil tersebut menjadi suatu mobil.
Pengendalian Proses Produksi
Dalam manajemen, pengendalian merupakan elemen yang sangat penting untuk dilakukan agar proses bisnis yang terjadi sesuai dengan perencanaan yang telah disusun di awal, sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pengendalian dalam proses produksi meliputi kapan produksi dimulai dan kapan produksi diakhiri. Terdapat pula beberapa fungsi pengendalian proses produksi, yakni perencanaan, penentuan urutan pekerjaan, penentuan waktu kerja, pemberian perintah kerja, serta tindak lanjut dalam pelaksanaan.
Source: https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-proses-produksi/#karakter

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Pompa

Pompa & Kompresor : suatu mesin yang dipergunakan untuk merubah energi mekanis penggerak pompa/kompresor menjadi energi aliran fluida. Untuk fluida mampat (compressible) digunakan pompa sedangkan untuk fluida tak mampat (incompressible) digunakan kompresor. Klasifikasi Berdasarkan prinsip kerjanya menurut Krutzsch (1986) pompa diklasifikasikan menjadi : 1. Pompa Kerja Dinamis : Pompa kerja dinamis memberikan energi kecepatan ke fluida yang kemudian diubah menjadi energi tekanan pada saat keluar dari casing pompa. a. Pompa Sentrifugal : Aliran Aksial Aliran Radial Aliran Campur b. Pompa kerja khusus : Pompa jet Pompa hydram Pompa elektromagnetik, dll 2. Pompa Kerja Positif : positive displacement pump Pompa perpindahan positif memberikan gaya untuk memindahkan sejumlah fluida didalam casing pompa. a. Pompa reciprocating : Pompa torak : Pompa plunger b. Pompa rotary : Pompa vane : Pompa roda gigi : Pompa lobe : Pompa sekrup c. Pompa diaphragma

Simulasi Situs Turbin Angin SSE Meningkatkan Hasil Daya dan Mengurangi Risiko

  “Kebijakan internal kami adalah bahwa menggunakan CFD mengurangi ketidakpastian pemodelan aliran hingga sepertiga dibandingkan dengan menggunakan model linearisasi standar industri.  Layanan konsultasi dan dukungan yang disediakan oleh Ansys secara signifikan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menerapkan kemampuan pemodelan yang kuat ini di lingkungan klaster HPC.” - Insinyur CFD Christopher Rodaway & Analis Angin / Penilaian Sumber Daya, SSE Perkenalan Energi angin adalah sumber listrik yang berkembang pesat.  Saat mengembangkan ladang angin, penilaian penempatan turbin sangat penting untuk memaksimalkan hasil energi dan ekonomi di lokasi tertentu. Tantangan Pemahaman rinci tentang bagaimana kondisi angin yang berlaku berinteraksi dengan medan lokal dan potensi instalasi turbin angin merupakan bagian penting dari proses pengembangan ladang angin darat.  Banyak program perangkat lunak yang digunakan saat ini tidak cocok untuk medan darat yang kompleks di mana faktor-faktor se

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Baterai untuk PL

  Semua baterai panel surya dibuat berbeda. Tidak jarang baterai dengan spesifikasi mirip bisa memiliki performa dan masa pakai yang berbeda. Menemukan baterai yang tepat saat memilih baterai untuk PLTS Atap menjadi sangat penting agar baterai yang Anda pilih dapat menampung daya sesuai kebutuhan listrik di rumah Anda. Berikut beberapa pertimbangan terpenting untuk diperhatikan saat Anda memilih baterai untuk PLTS Atap. 1. Jenis baterai Salah satu hal paling penting yang perlu diperhatikan saat memilih baterai untuk PLTS Atap adalah jenisnya. Secara umum, ada dua jenis baterai untuk PLTS yang sering dipakai, yaitu: Baterai lead acid Baterai deep-cycle yang telah digunakan untuk menyimpan energi sejak tahun 1800-an ini dapat bertahan karena keandalannya. Keandalan baterai lead acid sangat bagus untuk sistem panel surya off-grid atau untuk penyimpanan cadangan darurat jika terjadi pemadaman listrik. Baterai lead acid merupakan pilihan penyimpanan energi terjangkau, menjadikannya yang